Penanganannya dapat dilakukan dengan menutup bisul dengan salep ichtiol 10%, yang berdaya menyerap kembali bisul “muda” (tidak Jadi) atau mematangkan bisul yang sudah berkembang. Sama efektifnya adalah salep yang mengandung timbaloksida (ung. Diachylon). Kedua obat bekerja anti radang, anti bakteri lemah serta anti gatal dan dapat dibeli bebas sebagai sediaan apotik.
Salep digunakan dengan kasa dan plester, diganti dua kali sehari dan setiap kali dibersihkan dengan bensin cuci (wasbenzine). Setelah bisul pecah, dengan menggunakan kasa atau kapas, bisul harus dipijat sampai seluruh nanahnya keluar yang kentara dengan keluarnaya darah dari luka.
Waspada jangan sampai nanah yang banyak mengandung stafilokok, bersentuhan dengan bagian tubuh yang lain agar infeksi tidak merajalela ketempat lain. Setelah didesinfeksi dengan tingtur iod, bisul diberi salep iod atau klorheksidin dan ditutup dengan kasa dan plester untuk penyembuhan selanjutnya.
Perhatian!
Bisul yang belum matang, tidak boleh dipijat berhubung resiko bakteri masuk kedalam sirkulasi darah dan menyebar keseluruh tubuh dengan menimbulkan sepsis.
TOPIK MENARIK LAINNYA
Cara copot sungu kambing, obat super tetra amankah buat sapi, Manfaat pil atom untuk luka, tanduk kambing menusuk kepala, cara melarutkan kapur barus, nama obat yang menggunakan pipet kaca di apotik, antimo campur kopi, insto campur kopi, obat penumbuh daging di apotik, cara membuat obat bius dari antimo dan kopi, cara bikin obat bius cair dengan ctm, efek insto campur kopi, cara membuat obat bius sederhana, kalpanax cair ditarik, perbedaan salep 88 asli dan palsu