Pengobatan sendiri membawa beberapa risiko, yaitu gejala tersamarkan dan tidak dikenali sebagai penyakit serius, selain penggunaan obat yang kurang tepat.
1) Tidak mengenali keseriusan gangguan
Keluhan dapat dinilai keliru atau mungkin tidak dikenali sehingga pengobatan sendiri tidak menunjukkan perbaikan. Gangguan-gangguan bias menjadi lebih perah sehingga terlambat pengobatannya dan dokter mungkin perlu menggunakan obat-obat yang lebih keras.
2) Penggunaan obat kurang tepat.
Resiko lain adalah dapat terjadinya pemilihan obat yang keliru, terlampau lama atau dalam takaran yang terlalu besar. Contoh-contoh terkenal adalah pada obat tetes hidung dan obat sembelit(laksansia), yang bila digunakan terlampau lama dapat memperburuk keluhan. Begitu pula apa yang dinamakan obat-obat alamiah, yang mencakup ramuan jamu dan tumbuhan yang dikeringkan, seringkali dianggap lebih baik dan lebih aman. Ini adalah suatu kesalah pahaman karena juga jamu-jamu sering kali menggandung zat aktif dengan efek keras yang dapat menimbulkan efek samping berbahaya.
Guna mengatasi resiko tersebut,maka perlu sekali mengenali gangguan-gangguan tersebut. Selain itu dengan sendirinya aturan pakai atau peringatan yang selalu diikut sertakan pada kemasan, hendaknya ditaati dan dibaca dengan teliti.
TOPIK MENARIK LAINNYA
kalpanax cair ditarik, cara melarutkan kapur barus, benang mukosa positif, pipet kaca di alfamart, cara membuat serbuk gatal, bokeb di bawah umur, cara membius, perbedaan pabanox dan parasol, tanduk kambing menusuk kepala, nama obat yang menggunakan pipet kaca di apotik, antimo campur kopi, insto campur kopi, obat penumbuh daging di apotik, cara membuat obat bius dari antimo dan kopi, cara bikin obat bius cair dengan ctm