Oseltamivir atau Tamiflu
Derivate sikloheksen ini (1999) berkhasiat menghambat enzim neuraminidase, enzim permukaan dari virus influenza yang melepaskan virion-virion baru dari permukaan sel-sel saluran napas yang terinfeksi. Berhubung bekerjanya pada saat replikasi virus, maka pemberiannya harus sedini mungkin (24-72 jam).
Obat ini adalah prodrug yang setelah diserap di usus dihidrolisa dalam hati menjadi metabolit karboksilat aktifnya. PP nya 3% dan t½ nya 6-10 jam. Ekskresinya melalui urin dan untuk kurang lebih 20% dengan tinja.
Efek sampingnya yang tersering terjadi berupa mual dan muntah selama dua hari pertama, nyeri perut juga bronchitis, vertigo dan sukar tidur. Tentang keamanan dari penggunaanya selama kehamilan dan laktasi belum terdapat data.
Dosis: oral diatas 13 tahun 2 dd 75 mg (fosfat) d.c selama 5 hari, dibawah 13 tahun 2 dd 30-60 mg tergantung berat badan. Profilaksis 1 dd 75 mg selama minimal 7 hari.
Zanamivir: Relenza
Derivate guanidine ini (1999) adalah juga penghambat neuraminidase dengan sifat-sifat yang kurang lebih sama dengan oseltamivir.
Hanya penggunaannya tidak peroral, melainkan digunakan sebagai inhalasi yang bekerja seketika (dalam 10 detik). Setelah inhalasi hanya 20% dari dosis diabsorbsi dan dikeluarkan secara utuh dengan urin. Masa paruhnya 2,5-5 jam. Efek samping jarang terjadi dan berupa batuk dan kejang bronchi.
Dosisnya: inhalasi 2 dd 5 mg, sebagai profilaksis 1 dd 10 mg.
TOPIK MENARIK LAINNYA
perbedaan pabanox dan parasol, insto bila keminum, Cara copot sungu kambing, obat super tetra amankah buat sapi, tanduk kambing menusuk kepala, cara melarutkan kapur barus, nama obat yang menggunakan pipet kaca di apotik, antimo campur kopi, insto campur kopi, obat penumbuh daging di apotik, cara membuat obat bius dari antimo dan kopi, cara bikin obat bius cair dengan ctm, efek insto campur kopi, cara membuat obat bius sederhana, kalpanax cair ditarik