a. Ksilometazolin (Otrivin) bekerja menciutkan pembuluh darah (vasokonstriksi) dan digunakan sebagai dekongestivum selaput lendir yang bengkak dihidung dan mata pada salesma dan sinusitis. Penggunaannya sebagai tetes hidung hanya untuk 3-5 hari, karena dapat mengakibatkan kebiasaan dan hidung tersumbat kronis.
Dosis: tetes hidung 0,1% 1-3 kali sehari 2 tetes ditiap lubang, anak 2-6 tahun larutan 0,05%.
- Oksimetazolin (Afrin, Iliadin) adalah derivate dengan kerja yang sama. Berkhasiat sebagai antioksidan, seperti ksilometazolin. Tetes hidung 0,05 dan 0,025%.
b. Antazolin (komb. Indofrin A) adalah zat antihistamin di kapiler dan ujung saraf dan dengan demikian mengurangi gejala reaksi alergi pada mata dan hidung (gatal-gatal), pilek). Adakalanya tetes hidung dikombinasi dengan suatu zat penciut (nafasolin).
Dosis: tetes hidung 0,05% 3-4 kali sehari 2 tetes.
c. Kromoglikat (Crom-Ophthal) berkhasiat menghalangi terjadinya reaksi alergi dengan menghindarkan pelepasan histamine. Digunakan untuk mencegah timbulnya Conjunctivitis dan rhinitis, juga untuk prevensi asma dan bronchitis alergis. Efeknya lambat dan baru nyata setelah beberapa minggu.
Dosis: tetes mata 2% 3-4 kali sehari 2 tetes.
d. Asam borat (Boorwater) adalah antiseptic lemah yang dahulu banyak digunakan sebagai cairan cuci mata 3%. Dewasa ini hanya sebagai zat pendapar (buffer) 2% dalam obat tetes mata karena bila diserap dari mukosa (untuk 50%) dapat mengurangi kesuburan (fertilitas). Karena itu, sebagai cairan cuci mata sebaiknya digunakan larutan 2% untuk waktu yang singkat.
TOPIK MENARIK LAINNYA
obat super tetra amankah buat sapi, Manfaat pil atom untuk luka, Poto anus, minyak keluar dari dubur, tanduk kambing menusuk kepala, cara melarutkan kapur barus, nama obat yang menggunakan pipet kaca di apotik, antimo campur kopi, insto campur kopi, obat penumbuh daging di apotik, cara membuat obat bius dari antimo dan kopi, cara bikin obat bius cair dengan ctm, efek insto campur kopi, cara membuat obat bius sederhana, kalpanax cair ditarik