Efek samping
Yang terpenting adalah kerusakan parah pada sel-sel darah yang berupa antara lain agranulositosis dan anemia hemolitis, terutama pada penderita defisiensi glukosa-6-fosfodehidrogenase.
Oleh karena itu bila sulfa digunakan lebih dari dua minggu perlu dilakukan pemantauan darah. Efek samping lainnya adalah reaksi alergi antara lain urticaria, fotosensitasi dan sindrom stevens Johnson, sejenis eritema multiform dengan resiko kematian tinggi terutama pada anak-anak.
Selama terapi sebaiknya pasien jangan terlalu banyak terkena sinar matahari. Gangguan saluran cerna (mual, diare, dan sebagainya) adakala juga terjadi.
Bahaya kristaluria didalam tubuli ginjal sering terjadi pada sulfa yang sukar larut dalam air seni asam, misalnya sulfa diazin dan turunannya.
Risiko kristalisasi ini sangat diperkecil dengan menggunakan trisulfa, pemberian zat alkali (natriumbikarbonat) untuk melarutkan senyawa asetil tersebut atau minum banyak air.
Penggunaan local sebagai salep atau serbuk terhadap borok (inaktivasi oleh nanah) tidak dianjurkan karena sering kali menimbulkan sensibilisasi dan reaksi kepekaan.
Pengecualian adalah sulfasetamid/sulfadikramid dalam tetes mata atau salep mata serta silversulfadiazin pada luka bakar serius.
TOPIK MENARIK LAINNYA
kalpanax cair ditarik, cara melarutkan kapur barus, benang mukosa positif, pipet kaca di alfamart, cara membuat serbuk gatal, bokeb di bawah umur, cara membius, perbedaan pabanox dan parasol, tanduk kambing menusuk kepala, nama obat yang menggunakan pipet kaca di apotik, antimo campur kopi, insto campur kopi, obat penumbuh daging di apotik, cara membuat obat bius dari antimo dan kopi, cara bikin obat bius cair dengan ctm