Dosis Interferon Alfa

https://kesehatankeluarga.netInterferon alfa: IFN-alfa, Roferon A (2a) Intron A (2b)

 

Glikopeptida ini terdiri atas 165 asam amino dan diperoleh dari E.coli dengan tehnik rekombinan DNA. Interferon tersedia dalam bentuk 2a, 2b (dan 2c), dengan masing-masing asam amino lysine dan arginin pada posisi 23, sedangkan angka 2 menunjukkan subtipenya.

 

Khasiat antiviralnya diperkirakan melalui pengubahan metabolisme sel tuan rumah, sehingga replikasi virus terhambat. Kerja antitumornya berdasarkan supresi proliferasi sel dan stimulasi NK cells.

Obat ini digunakan pada Hepatitis B dan C kronis dan pada jenis-jenis kanker darah (leukemia), antara lain sarcoma Kaposi pada AIDS (kerlon) sudah praktis ditinggalkan karena efeknya tidak tetap.

Adakalanya dikombinasi dengan sitostatika dan virustatika lainnya. Hanya dapat diberikan secara injeksi i.m /s.c. karena terurai dalam saluran lambung-usus.

IF-alfa dalam kombinasi dengan ribafirin, ternyata efektif juga pada Hepatitis C, dimana khasiatnya dapat ditingkatkan bila diikat pada polietilenglikol (peg interferon).

Kinetik

BA-nya setelah injeksi adalah diatas 80%, plasma t½ nya rata-rata 5 jam. Dirombak terutama diginjal dan metabolit-metabolitnya direabsorbsi lengkap dan tidak dapat dideteksi dalam kemih.

Efek sampingnya tergantung dari dosis dan mirip gejala flu, yakni demam dingin, nteri kepala, otot dan sendi, anoreksia dan perasaan sangat lelah. Selain itu dapat pula terjadi gangguan lambung-usus , darah, hati, dan jantung.

Interaksi

Interferon menghambat system enzim hati dan dalam kombinasi dengan zidovudin dapat meningkatkan toksisitasnya, sehingga dosisnya perlu diturunkan. Efek dan toksisitas sitostatika juga dapat diperkuat.

Dosis: Hepatitis B s.c 3 x seminggu 2,5-5 juta UI/m2 permukaan tubuh selama 1-6 bulan. Leukemia myeloid kronis s.c / i.m. 1x sehari 3-9 juta UI selama minimal 3 bulan, pemeliharaannya 3 x seminggu 9 juta UI.

a. Interferon ?-1b (IFN- ?1b, Betaferon).

BACA:  Dosis dan Efek Samping Obat Oseltamivir dan Zanamivir

Glikopeptida ini dengan 165 asam amino tersedia dalam bentuk-bentuk 1a dan 1b, yang memiliki masing-masing sistein dan serin diposisi 17 (1993).

Obat ini khusus digunakan pada MS (Multiple sclerosis), suatu penyakit autoimun kronis yang mungkin dipicu oleh infeksi virus, bercirikan  lenyapnya salut myelin urat saraf dan pembentukan plak-plak keras diotak dan sumsum belakang.

Selain berkhasiat antiviral, juga menekan aktivitas  limfo T sehingga produksi interferon ? berkurang, yang buruk bagi MS. Frekuensi serangan dikurangi dengan sepertiga dan juga jumlah luka menurun.

b. Interferon gamma (immukine, 1992).

Ada 140 asam amino dengan bentuk-bentuk 1a dan 1b, yang memiliki masing-masing glutamine atau arginin di posisi 137.

Khasiatnya memperkuat system imun dan menurut perkiraan dengan cara meningkatkan aktivitas makrofag dan monosit yang dapat melarutkan mikroba. Obat ini digunakan sebagai imunostimulator  guna mencegah infeksi parah pada pasien penyakit gawat kronis tertentu.

Dosis: IFN- ? 1b,s.c.3 x seminggu 1,5 mikrogram/m2

TOPIK MENARIK LAINNYA

Peneslins, kalpanax cair ditarik, cara melarutkan kapur barus, benang mukosa positif, pipet kaca di alfamart, cara membuat serbuk gatal, bokeb di bawah umur, cara membius, perbedaan pabanox dan parasol, tanduk kambing menusuk kepala, nama obat yang menggunakan pipet kaca di apotik, antimo campur kopi, insto campur kopi, obat penumbuh daging di apotik, cara membuat obat bius dari antimo dan kopi