Obat Yang Mempengaruhi Jalannya Infeksi

https://kesehatankeluarga.netObat-obat lain yang dapat mempengaruhi jalannya infeksi adalah vitamin C, seng, amantandin, dan penghambat neuraminidase.

 

1. Vitamin C dalam dosis tinggi (3-4 dd 1000 mg) berkhasiat meringankan gejala dan mempersingkat lamanya infeksi, berdasarkan stimulasi perbanyakan dan aktifitas limfosit-T .

 

2. Seng glukonat dalam bentuk tablet hisap dengan 13,3 mg Zn (kurang lebih 92,5 mg Zn glukonat) yang digunakan sedini mungkin pada awal infeksi 5-6 x sehari dapat mempersingkat lamanya masa sakit dari rata-rata 7,6 menjadi rata-rata 4,4 hari.

Mekanisme kerjanya diperkirakan berdasarkan blockade dari tempat-tempat di permukaan virus yang dapat mengikat pada sel-sel tubuh, atau juga atas dasar daya kerja ion Zn yang menghambat pembelahan polipeptida  virus serta aktifitas limfosit.

3. Virustatika digunakan sebagai prevensi atau untuk meringankan gejala penyakit, bila terjadi infeksi.

a. Amantandin dapat digunakan selama 10 hari bersama injeksi vaksin influenza guna melindungi terhadap virus-A2 selama masa vaksin belum aktif (masa inkubasi 10 hari), terutama pada orang-orang dengan daya tangkis lemah.

b. Oseltamivir dan zat zanamivir termasuk kelompok neuraminidase-inhibitors (1998) yang ternyata efektif untuk mencegah dan menangani influenza.

Obat ini menghambat enzim neuraminidase pada permukaan virus. Dengan demikian pelepasan partikel-partikel virus (virion) keluar sel tuan rumah dihindarkan, sehingga sel-sel yang berdekatan di dalam saluran nafas tidak ditulari. Zanamivir digunakan sebagai inhalasi 1-2 dd 10 mg. Penggunaan oseltamivir lebih praktis karena peroral, lih.monografi.

4. Antibiotika hanya digunakan pada orang yang berisiko tinggi dengan daya tangkis lemah, seperti penderita bronchitis kronis, jantung atau ginjal.

Penderita-penderita ini mudah dihinggapi infeksi bacterial sekunder, khususnya radang paru (pneumonia) yang tak jarang berakhir fatal.

Oleh karena itu di Eropa orang-orang yang berisiko tinggi di anjurkan untuk setiap tahun pada permulaan musim dingin melindungi diri dengan injeksi vaksin influenza. Malah di Negeri Belanda semua lansia di atas 65 tahun diberi vaksinasi ini dengan Cuma-Cuma.

BACA:  Derivate Pirimidin Fluorurasil

Sindrom postviral adalah kompleks gejala sesudah sembuh dari infeksi influenza (atau infeksi virus lain) yang bercirikan perasaan sangat lelah, letih, kurang energy serta depresi.

Keadaan ini mungkin disebabkan oleh toksin virus yang masih beredar didalam darah selama berminggu-minggu sampai berbulan-bulan.

Selama kurun waktu ini sebaiknya jangan melakukan kerja fisik berat sambil memperkuat daya tahan tubuh dengan makanan bergizi dan cukup vitamin.

Catatan:

Epidemic adalah peningkatan pesat dari jumlah penderita suatu penyakit.

Pandemi adalah epidemic sangat meluas misalnya menyerang beberapa Negara sekaligus.

Penanganan: sebagai tindakan prevensi ayam dan itik dapat divaksinasi dengan vaksin H5N1 (senofi Pasteur, Perancis) yang sudah tersedia sejak beberapa tahun, sedangkan unggas yang sudah terinfeksi dimusnahkan.

Tetapi masih terlampau dini untuk menyatakan keampuhan dan keselamatan dari vaksin ini karena pegalamannya masih terbatas.

Pengobatan terdiri atas istrahat (bedrest) dan suatu analgetikum untuk mengatasi rasa nyeri (parasetamol, asetosal).

TOPIK MENARIK LAINNYA

cara melarutkan kapur barus, benang mukosa positif, pipet kaca di alfamart, cara membuat serbuk gatal, bokeb di bawah umur, cara membius, perbedaan pabanox dan parasol, tanduk kambing menusuk kepala, nama obat yang menggunakan pipet kaca di apotik, antimo campur kopi, insto campur kopi, obat penumbuh daging di apotik, cara membuat obat bius dari antimo dan kopi, cara bikin obat bius cair dengan ctm, efek insto campur kopi